REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Panitia Pengawas Pemilihan Kota Banda Aceh melaporkan sebanyak empat orang petugas pengawas Pemilu 2024 kini menjalani perawatan di rumah sakit karena kelelahan.
"Baru tadi kami membesuk ke rumah sakit. Ada empat orang pengawas pemilu di Kota Banda Aceh harus menjalani perawatan di rumah sakit karena kelelahan usai mengawasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 20234," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kota Banda Aceh Ely Safrida di Banda Aceh, Sabtu (17/2/2024).
Dia mengatakan dari empat orang pengawas pemilu tersebut, dua orang di antaranya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin dan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kota Banda Aceh.
Ely mengatakan tiga dari empat orang pengawas pemilu tersebut bertugas mengawasi tempat pemungutan suara (TPS). Seorang lainnya merupakan petugas pengawas pemilu kelurahan/desa. Mereka berasal dari Kecamatan Baiturrahman, Jaya Baru dan Kutaraja.
"Kondisi mereka sudah berangsur membaik, seorang di antara juga sedang hamil. Mereka umumnya sakit karena kelelahan yang mengakibatkan asam lambung naik serta ada yang mengalami gangguan jantung," kata Ely.
Mengenai pengganti bagi pengawas yang sakit, Ely mengatakan tugas pengawasan untuk sementara digantikan petugas pengawas di tingkatan atasnya sehingga tidak menghambat tugas pengawasan tahapan pemilu yang masih berlangsung.
"Tugas pengawasan ini memang cukup melelahkan. Mereka mengawasi proses pungut hitung suara dan tidak boleh meninggalkan tempat pemungutan suara. Tugas melelahkan ini tentu berdampak pada kesehatan petugas," tambahnya.
Ely menambahkan tugas panwas pemilu kini berlanjut mengawasi tahapan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kecamatan. Proses ini juga membutuhkan stamina yang prima bagi petugas pengawas.
"Untuk itu, kami mengimbau seluruh petugas pengawas menjaga kesehatan serta tidak lupa makan dan beristirahat sejenak jika merasa kelelahan," kata Ely.