Selasa 20 Feb 2024 14:31 WIB

AMIN Godok Kecurangan Pemilu, Cak Imin Masih Optimistis Bisa Masuk Putaran Kedua

AMIN akan berkolaborasi atau berkoalisi dengan tim hukum Ganjar-Mahfud.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' masih menggodok data dan fakta mengenai kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2024. Sejalan dengan itu, cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku masih optimistis AMIN akan masuk putaran kedua Pilpres 2024.

"Tim Hukum Nasional (THN) dan seluruh jajaran terutama tim hukum daerah telah terus mengumpulkan fakta data potensi (soal kecurangan)," kata Cak Imin dalam konferensi pers mengenai perkembangan persiapan langkah hukum paslon AMIN di Posko THN AMIN di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

 

Cak Imin menuturkan, upaya mengumpulkan data dan fakta untuk membongkar kecurangan terus dimasifkan. Menurut data yang dihimpun THN AMIN, kecurangan Pemilu terjadi prapencoblosan hingga pascapencoblosan. 

 

Upaya membongkar kecurangan itu tak hanya dilakukan THN AMIN sendirian. Pihak THN AMIN berkolaborasi atau berkoalisi dengan tim hukum dari paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

 

Cak Imin berharap upaya-upaya itu biaa mewujudkan pemilu yang jujur dan adil. Pihaknya siap untuk menjalani proses peradilan nantinya. 

 

"InsyaAllah kami akan siap dengan seluruh proses yang berikutnya dimana THN akan menyiapkan berbagai langkah-langkah hukum untuk memberikan kepastian bahwa pasangan AMIN adalah pasangan yang memiliki kesiapan untuk masuk di putaran kedua," ungkapnya. 

 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua THN AMIN Ari Yusuf Amir mengatakan, pihanya baik di daerah maupun di pusat terus bekerja mengumpulkan data dan fakta kecurangan yang terjadi pada pemilu. Ia menyebut telah melaporkan sejumlah kecurangan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. 

 

"Kami menemukan banyak sekali fakta-fakta kecurangan yang telah kami verifikasi dan laporan ini sudah kami follow up. Laporan-laporannya sudah masuk ke Bawaslu dan kami siap akan berlanjut sampai titik darah penghabisan. Kami akan melaporkan ini sesuai dengan prosedur hukum yang ada," tegasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement