REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu mengomentari perolehan suaranya yang kalah dari Once Mekel, rekan satu partainya. Alhasil, Masinton tak mendapatkan jatah kursi DPR RI periode 2024-2029.
Masiston mengungkapkan penyebab dirinya tak bisa lolos ke Senayan karena kursi yang didapatkan partainya di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II berkurang. Pada Pemilu 2019, PDIP mendapatkan jatah dua kursi dari dapil itu. Namun, saat ini jatahnya berkurang menjadi satu kursi.
"Jadi PDIP itu kehilangan kursi satu ya. Jadi bukan persoalan saya enggak terpilih, kursinya hilang satu," kata dia di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Sabtu (23/3/2024).
Masinton mengakui dirinya mendapatkan suara terbanyak kedua di PDIP untuk dapil DKI Jakarta II, yaitu 50.992 suara. Suara tertinggi di partainya untuk dapil DKI Jakarta II itu diraih oleh Once, yang mendapatkan 60.623 suara.
Menurut dia, salah satu penyebab jatah kursi PDIP di dapil DKI Jakarta II berkurang adalah karena adanya pengkondisian secara politik. Alhasil, PDIP tidak bisa mendapatkan dua kursi di Jakarta II.
"Dalam politik itu biasa, enggak ada bola mati dalam politik itu," ujar dia.
Kendati demikian, Masinton tetap berharap calon anggota legislatif (caleg) PDIP yang lolos ke Senayan dapat tetap kritis dan memiliki sikap politik yang berpihak kepada rakyat. Artinya, para anggota dewan nantinya harus dapat tetap menyuarakan suara rakyat.
"Dia harus berani menyuarakan yang diyakininya sebagai sebuah kebenaran untuk kepentingan orang banyak. DPR itu tugasnya berbicara," kata Masinton.