REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu berharap calon anggota legislatif (caleg) PDIP yang lolos ke Senayan tetap kritis, berani, memiliki sikap politik dan ideologis, serta berpihak kepada rakyat.
Ia menegaskan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan bagian dari parlemen yang memiliki tugas sebagai juru bicara rakyat serta menjaga demokrasi, sesuai konstitusi dan undang-undang.
"DPR itu harus memiliki sikap baik, sikap politik secara ideologi, sikap keberpihakan, dan harus berani menyuarakan yang diyakininya sebagai sebuah kebenaran untuk kepentingan orang banyak," ujar Masinton saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, kemarin.
Mengenai langkah Masinton yang gagal lolos ke Senayan, dia mengungkapkan hal tersebut bukan persoalan semata-mata tentang dirinya secara pribadi. Namun, mengenai PDIP yang kehilangan satu kursi di Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta II.
Dia pun tak mempermasalahkan kegagalannya mendapatkan kursi di Senayan karena banyaknya caleg baru. Sebab, kata dia, saat ini Indonesia menghadapi situasi pemilihan umum (pemilu) yang berbeda dari sebelumnya, termasuk hadirnya para caleg baru dari berbagai kalangan.
"Dalam politik ini hal biasa, tidak ada bola mati dalam politik itu," kata Masinton menambahkan.
Dengan berkurangnya kursi PDIP di Dapil DKI Jakarta II, Masinton mengatakan diperlukan koalisi dalam mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Kendati demikian, ia menuturkan sejauh ini belum ada pembicaraan dengan partai politik lain untuk koalisi PDIP dalam pilkada.
"Kami menunggu selesai semua tahapan pemilu karena gugatan di MK merupakan salah satu bagian proses tahapan pemilu. Setelah itu baru pilkada," ujar Masinton.
Berdasarkan data rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Masinton Pasaribu meraih 50.992 suara pada Dapil DKI Jakarta II, sehingga berada di peringkat kedua setelah politisi PDIP Once Mekel yang meraih 60.623 suara.