Selasa 12 Dec 2023 23:08 WIB

Ganjar Harap Sesi Tanya Jawab dalam Debat Lebih Banyak

Ganjar Pranowo menyampaikan terima kasih kepada Komisi Pemilihan Umum.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erdy Nasrul
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berikan pandangan pada sesi debat perdana Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik.  Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berikan pandangan pada sesi debat perdana Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik. Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan terima kasih kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah menggelar debat sesi pertama malam ini. Ia memberikan catatan, agar sesi tanya jawab antarkontestan lebih banyak terjadi.

"Menurut saya bukan durasi, ruang tanya jawab diperbanyak. Sehingga kata debatnya akan lebih bisa menimbulkan apa yang menjadi pikiran, refleksi, jawaban spontan, karena itu menunjukkan sikap," ujar Ganjar usai debat di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.

Baca Juga

Dalam forum debat tersebut, ia sempat menanyakan pendapat Prabowo Subianto terkait putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) soal adanya pelanggaran etik. Pertanyaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sikap capres nomor urut 2 itu.

"Ini bukan cerita puas tidak puas. Cara saya mengetahui dan publik mengetahui apa yang ada di dalam pikiran dan sikap seseorang, itu aja," ujar Ganjar.

Diketahui, Prabowo menyerahkan kepada masyarakat apakah akan memilih dirinya atau tidak pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Prabowo mengaku tidak risau jika tidak terpilih dalam pilpres mendatang.

Hal ini disampaikan Prabowo saat disindir capres nomor urut 1 Anies Baswedan soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang akhirnya mengakomodasi Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres mendampingi Prabowo. Anies menilai putusan MK itu diwarnai pelanggaran etika berat oleh hakim MK.

Karenanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bertanya perasaan Prabowo ketika ada permasalahan etika dalam putusan itu

Namun demikian, menurut Prabowo putusan itu akhirnya final dan mengikat. Sehingga tidak bisa diubah dan harus dilaksanakan. Meski demikian, Prabowo menyerahkan kepada pemilih untuk Pilpres mendatang.

"Kita ini bukan anak kecil Mas anies, anda juga paham, sekarang begini. Intinya rakyat yang putuskan. Kalau rakyat tidak suka Prabowo-Gibran, nggak usah pilih kami saudara-saudara sekalian," ujar Prabowo.

"Dan saya nggak takut nggak punya jabatan pak Anies. Sorry ye. sorry ye, Mas Anies saya sudah nggak punya apa-apa. Saya sudah siap mati untuk negara ini," sambungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement