Sabtu 20 Jan 2024 20:54 WIB

LSI: Prabowo-Gibran 47 Persen, Anies-Muhaimin 23,2 Persen, Ganjar-Mahfud 21,7 Persen

Margin of error survei terbaru LSI kurang lebih di angka 2,9 persen.

Rep: Eva Rianti/ Red: Andri Saubani
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Survei Indonesia (LSI) merislis survei terbaru mengenai tingkat elektabilitas paslon capres-cawapres dalam Pilpres 2024. Hasilnya, survei menunjukkan angka elektabilitas paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Survei terbaru LSI bertajuk ‘Survei Nasional Elektabilitas, Pengaruh Debat, dan Migrasi Suara’ tersebut dilakukan pada 10—11 Januari 2024. Survei dilakukan via telepon terhadap 1.206 responden. Adapun margin of error-nya kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga

“Di Januari ini kami menemukan bahwa tingkat dukungan kepada Prabowo-Gibran berada di angka 47 persen, naik sedikit dibandingkan dengan awal Desember lalu. Jadi selama sebulan itu walaupun tidak signifikan ada kecenderungan naik 1,4 persen dari 45,6 persen ke 47 persen,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dikutip dari Youtube resmi LSI, Sabtu (20/1/2024).

Kemudian, posisi kedua ada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN. Tingkat elektabilitas AMIN juga mengalami peningkatan yang tipis pada survei terbaru.

“Yang juga punya kecenderungan sedikit naik adalah pasangan AMIN, dari 22,3 persen (pada survei sebelumnya) menjadi 23,2 persen. Naiknya mirip dengan Prabowo-Gibran sekitar 1 persenan,” tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan survei, paslon Ganjar-Mahfud justru sebaliknya. Paslon yang diusung PDI Perjuangan itu mengalami penurunan tingkat elektabilitas dibandingkan survei sebelumnya.  

“Yang justru turun adalah pasangan Ganjar-Mahfud, turun sekitar 2,1 persen dari 23,8 persen menjadi 21,7 persen. Dan itu tidak dibarengi dengan penurunan dari para pemilih yang menyatakan belum punya pilihan atau tidak mau menjawab atau sering disebut pemilih mengambang yang jumlahnya 8 persen,” tuturnya.

Djayadi menjelaskan ada sejumlah alasan para pemilih memilih paslon-paslon tersebut. Hal itu sesuai dengan karakteristik dari masing-masing paslon.

“Kalau pasangan amin alasan utamanya adalah karena persoalan ingin perubahan. Kalau pasangan Prabowo-Gibran alasan utamanya tegas, berani, dan berwibawa,” ujar dia.

Sedangkan yang memilih Ganjar-Mahfud, lanjut Djayadi, alasannya bukan soal karakteristik personal, tetapi bahwa pemilih merasa bahwa pasangan nomor urut 3 tersebut merupakan pasangan yang paling meyakinkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement