Ahad 21 Jan 2024 21:19 WIB

Mahfud: Data Seputar Konflik Agraria Selalu Disembunyikan

Mahfud MD sebut data seputar konflik agraria selalu disembunyikan jadi tidak selesai.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Calon wakil presiden nomor urut  3 Mahfud MD. Mahfud MD sebut data seputar konflik agraria selalu disembunyikan jadi tidak selesai.
Foto: Republika/Prayogi
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD. Mahfud MD sebut data seputar konflik agraria selalu disembunyikan jadi tidak selesai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD, mengatakan penyelesaian persoalan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia karena tidak adanya keterbukaan informasi.

Mahfud menyebutkan pengalamannya selama menjadi hakim Mahkamah Konstitusi (MK). Di mana data-data penyerobotan lahan selalu dianggap rahasia. Padahal, rakyat yang merasa dirugikan memiliki data-data yang dimaksud.

Baca Juga

“Sebenarnya persoalan penyelesaian SDA dan energi ini selalu harus selaras dari hulu ke hilir, keterbukaan informasi agraria termasuk kehutanan. Saya punya pengalaman dalam sidang-sidang yang bahas ini, informasinya tertutup. Siapa yang punya lahan ilegal di sebelah sana, ketika dibuat daftar tak ada. Sementara masyarakat punya data. Ketika ditanyakan baru ditunjukkan. Jadi, penyelesaiannya tak dapat menyeluruh,” ucap Mahfud.

Mahfud merasa dalam penyelesaian konflik agraria, tidak boleh ada data yang dirahasiakan. Karena itu akan merugikan masyarakat yang tanahnya diserobot.

“Permainannya buruk. Selalu disembunyikan. Tak ada peyelesaian menyeluruh. Harus ada keterbukaan data-data itu jadi basis penyelesaian. Kami ikut dalam upaya penyelesaian satu peta,” ujar Mahfud.

Untuk diketahui debat keempat Pilpres 2024 yang mempertemukan para cawapres akan dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Ahad (21/1/2024) pukul 19.00 WIB.

Adapun tema debat mengangkat tema Energi, Sumber Daya Alam (SDA), Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, Agraria, dan Masyarakat Adat. Moderator debat keempat ini adalah Retno Pinasti dari SCTV dan Silvia Iskandar dari Metro TV.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement