Menurut Habiburokhman, lawan politik melancarkan tiga skenario itu karena merasa frustasi melihat elektabilitas Prabowo-Gibran terus meroket. Lantaran tak lagi bisa membendung kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran, para lawan politik akhirnya memilih cara-cara tidak demokratis.
"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk bersikap ksatria. Kalau memang tidak sepakat dengan gagasan Prabowo-Gibran yang prorakyat, ya lakukanlah cara-cara yang tidak bertentangan hukum dan konstitusi," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan, pihaknya tidak akan membalas semua serangan tersebut dengan cara melakukan kecurangan ataupun menyebar hoaks pula. Pihaknya menyerahkan penyelesaian dugaan-dugaan pelanggaran itu kepada lembaga berwenang.
"Kami minta kepada penegak hukum terkait, baik Bawaslu, DKPP, kepolisian agar melakukan tugasnya dengan baik menangkal tiga skenario melawan hukum ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Habiburokhman yakin tiga skenario itu tak akan bisa membendung kemenangan Prabowo-Gibran. Kendati begitu, ketiga skenario hitam itu dapat membuat gaduh penyelenggaraan pemilu dan kehidupan sosial masyarakat menjadi tidak stabil.