Senin 05 Feb 2024 15:21 WIB

Lembaga Ini Rilis Hasil Survei Elektabilitas Anies-Muhaimin Naik, Prabowo-Gibran Turun

Meski mengalami penurunan, elektabilitas Prabowo-Gibran masih teratas.

Capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat mengikuti sesi Debat Kelima Calon Presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (4/2/2024). Debat terakhir capres ini mengangkat tema besar yakni kesejahteraan sosial, pembangunan SDM, dan inklusi dengan subtema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial, dan inklusi. Debat akan berlangsung mulai pukul 19.00 WIB dan akan dimulai dengan pemaparan visi-misi dan program dari capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Foto:

Sementara, survei Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 52,4 persen jelang pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari 2024. Posisi kedua ditempati oleh pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan elektabilitas 21,2 persen, terpaut tipis dari pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan 20,1 persen.

"Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran menembus 52,4 persen, jauh mengungguli AMIN dan Ganjar-Mahfud yang keduanya masih bersaing ketat," kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Alfian, Prabowo-Gibran menikmati tren kenaikan elektabilitas, ketika dua pasangan yang lain mengalami fluktuasi. Pada September 2023, sebelum pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum, Prabowo bahkan masih tertinggal elektabilitasnya dari Ganjar dalam simulasi tanpa cawapres.

Begitu dipasangkan dengan Gibran, elektabilitas pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu melambung, hingga terus bergerak mencapai lebih dari 50 persen pada pergantian tahun. "Majunya Gibran yang merupakan putera Presiden Jokowi menjadi game changer," ucapnya.

Tampilnya Gibran dalam pilpres memperkuat arah dukungan Jokowi terhadap Prabowo, sekaligus menggerus elektabilitas Ganjar-Mahfud yang diusung koalisi PDIP. "Perpecahan antara Jokowi dan elite PDIP makin dalam setelah Gibran maju sebagai pasangan cawapres Prabowo," ucap Alfian.

 

Kritik dan serangan yang dilancarkan oleh kubu lawan tidak berdampak besar terhadap elektabilitas Prabowo-Gibran. "Dengan berbaliknya situasi dari semula Ganjar memimpin kini justru jauh tertinggal dari Prabowo, kubu 3 mewacanakan untuk menggalang aliansi dengan kubu 1 dalam upaya mendorong agar Pilpres bisa berlangsung dalam dua putaran," jelas Alfian.

Nyatanya, alih-alih menjatuhkan elektabilitas, justru dukungan terhadap pasangan 2 itu semakin menguat. "Prabowo-Gibran yang menampilkan diri paling siap melanjutkan program Jokowi berkorelasi dengan tingginya tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement