Selasa 27 Feb 2024 11:29 WIB

Diprediksi Lolos Lagi ke DPR, Sekjen PAN: Saya Masih Fokus Kawal Suara PAN

Rekapitulasi suara butuh pengawasan dan kerja sama saksi.

Sekjen PAN, Eddy Soeparno.
Foto: Tangkapan Layar/Dok Rep
Sekjen PAN, Eddy Soeparno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, mengaku masih fokus memantau perhitungan suara partaii. Ini untuk memastikan PAN kembali mendapat kursi di DPR RI dari Dapil Jawa Barat 3 (Bogor dan Cianjur), termasuk kursi di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Hal ini disampaikan Eddy menanggapi analisis pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana, yang memprediksi Eddy Soeparno berpeluang lolos ke DPR lagi. 

“Sampai saat ini fokus saya adalah memantau seluruh tahapan rekapitulasi perhitungan suara untuk PAN secara nasional yang saat ini masih berjalan. Khusus dapil saya, Jabar 3, tentu prioritas utama adalah mempertahankan kursi PAN. Jadi sampai saat ini saya berfokus untuk mengawal proses perhitungan suara di seluruh dapil secara nasional, sekaligus memastikan kursi PAN di Jabar 3 tetap dipertahankan,” kata Eddy, dalam pesan tertulisnya, Selasa (27/2/2024). 

Eddy yang juga Pimpinan Komisi VII DPR RI ini, mengaku, belum sempat melihat perolehan suara caleg lainnya. Ia hanya menyerahkan proses rekapitulasi suara di dapilnya kepada Tim Pemenangan di Kota Bogor dan Cianjur.

“Saya telah memandatkan tim untuk menjaga dan mengamankan perolehan suara PAN di Jabar 3 di setiap jenjang perhitungan dan setiap tingkatan baik DPRD Kabupaten/Kota, Provinsi dan DPR RI. Intinya bukan hanya memantau suara orang per orang tapi mengutamakan suara partai secara keseluruhan yang menjadi syarat konversi menjadi kursi di parlemen,” papar Eddy. 

Tahapan rekapitulasi suara, menurut Eddy, adalah proses yang tidak mudah. Ini butuh ketelitian sekaligus pengawasan menyeluruh, serta membutuhkan kerja sama seluruh saksi dan relawan. 

Sebelumnya, Aditya Perdana melakukan analisis terbaru tentang perolehan kursi partai di Dapil Jawa Barat. Doktor dan Pengajar di Departemen Ilmu Politik FISIP UI ini menjelaskan fenomena caleg-caleg baru dengan suara signifikan seperti Kamarussamad dari Gerindra, Aziz dari PDI-Perjuangan dan Ilham Permana dari Golkar, karena kekuatan caleg-caleg yang secara kolektif mendulang perolehan suara yang besar. 

Sementara sejumlah caleg petahana seperti Eddy Soeparno, Neng Eem Marhamah (PKB) dan Syarif Hasan (Partai Demokrat) harus berjuang ekstra keras karena kurang mendapatkan dukungan suara caleg di bawahnya. Meski bersaing dengan istri Walikota Bogor Yane Adrian, menurut Aditya, posisi Eddy sebagai petahana sekaligus Sekjen partai yang rajin merawat dapil membuat suaranya sementara ini unggul di Dapil Jabar 3 baik di Kota Bogor, maupun Cianjur dibanding caleg PAN lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement