Senin 04 Dec 2023 17:03 WIB

Debat Capres-Cawapres Ditunggu-tunggu Masyarakat, Pengamat Harap KPU tak Ubah Format

KPU diharapkan tak mengubah format debat seperti yang pernah diterapkan pada 2019.

Rep: Fauziah Mursid, Febryan A/ Red: Andri Saubani
Pengamat Politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Pengamat Politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mengubah format debat calon presiden dan calon wakil presiden dari Pemilu sebelumnya pada Pilpres 2024. Hal ini karena debat capres-cawapres ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

 

Baca Juga

"Sebab masyarakat ingin tahu juga. Bagaimana kandidat itu mampu memberikan harapan janji-janji politik dan kita ingin tahu itu juga," ujar Pangi kepada Republika, Ahad (3/12/2023).

Menurut Pangi, meskipun debat capres-cawapres tidak punya korelasi kepada tingkat keterpilihan, tetapi juga mempengaruhi preferensi masyarakat terhadap pasangan calon. Sebab, melalui debat capres-cawapres ini bisa menjadi ajang pemilih untuk menentukan maupun memantapkan pilihannya.

"Orang sejauh ini, itu belum menentukan siapa capres-cawapresnya salah satunya karena menunggu fase debat ini. Nah kalau terselenggaranya debat nanti ada kemungkinan, pemilih akan semakin strong, voters akan lebih mantap siapa capres-cawapres yang sesuai dengan ekspektasi, harapan, dan keinginan mereka," ujarnya.

 

Sebab bagaimanapun kata dia, klaster klasemen pemilih yang rasional dan programatik memilih bukan karena bantuan uang dan program bantuan, tetapi berdasarkan ideologi, gagasan maupun cara pandang. Karena itu,  kemampuan kandidat dalam mengurai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat akan menjadi preferensi pemilih memilih capres cawapres terbaik.

"Oleh karena itu, kita berharap capres-cawapres harus betul-betul mampu menggali, harus lebih detail, harus lebih cair, mampu membuka apa yang mampu ada di dalam benak, harus mampu dikuliti dibuka semua, harus mampu dilindungi semua pikiran gagasan ide dan semuanya," ujarnya.

Sehingga pemilih dapat memilih capres-cawapres yang jelas soal rekam jejak, kompetisi, kapasitas hingga kemampuan dalam menghadapi persoalanm masyarakat.

"Juga kemampuan mereka menjawab pertanyaan pertanyaan yang belum terjawab. Memberikan jawaban dari janji-janji politik yang kira-kira merasa apa akan menyelesaikan apakah itu fair apakah itu realistis atau tidak kira-kira begitu," ujarnya.

photo
Angka Elektabilitas Capres-Cawapres November 2023 - (infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement