Banyak alasan massa pendukung Anies-Muhaimin (Amin) berbondong-bondong mendatangi JIS untuk menghadiri acara bertajuk Kumpul Akbar tersebut. Ada yang karena sudah menjadi penggemar Anies sejak lama. Ada yang setuju dengan slogan perubahan.
Ada pula yang tidak senang dengan keikutsertaan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2024. Fakhru (28 tahun) pendukung Amin dari Jakarta Timur, mengaku tergerak datang ke JIS meramaikan kampanye akbar Amin karena kesal melihat langkah Gibran bisa maju Pilpres 2024.
Apalagi, Gibran bisa menjadi cawapres melalui jalur Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya datang ke JIS, karena kesal sama Si Samsul, Pak. Masa seenaknya mentang-mentang anak presiden," kata Fakhru saat dijumpai Republika.co.id di halaman JIS, Sabtu.
Samsul adalah julukan bagi Gibran sejak dirinya blunder menyebutkan asam folat menjadi asam sulfat bagi ibu hamil. Kekeliruan itu pun dijadikan lelucon oleh politikus PDIP Masinton Pasaribu dengan menjuluki Gibran sebagai Samsul.
Walau masih muda, Fakhru merasa dirinya tidak terwakili oleh Gibran sebagai generasi milenial yang ikut Pilpres 2024. Dia pun menuding Gibran bukan representasi anak muda, tapi representasi dari ayahnya yang ingin melanjutkan kekuasaan tiga periode.
Fakhru mengaku bukanlah pembenci capres Prabowo. Menurut dia, mungkin bisa saja dirinya adalah pendukung Prabowo apabila wakilnya bukanlah Gibran.
Teman Fakhru, Anwar, yang juga dari Jakarta Timur juga menyebutkan alasan yang sama. Dia tergerak mendukung slogan perubahan Amin, karena tidak suka politik dinasti diterapkan di Indonesia. "Sudah capek-capek saya kuliah hukum, masa pemimpinnya perusak aturan hukum," kata Anwar.