Ahad 24 Mar 2024 10:14 WIB

Ironi PSI, Habiskan Rp 80 Miliar untuk Kampanye Tapi Gagal Lolos Parlemen

Jokowi disebut tak all out bantu PSI raih suara.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan sejumlah pengurus PSI, diantaranya Ketum Kaesang Pangarep, dan sejumlah kader muda PSI di Braga Permai, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024) malam. Jokowi mengaku sudah lama senang dengan PSI. Mengingat PSI identik dengan partai anak muda. Jokowi menyakini jika PSI nantinya akan memperjuangkan pemerintahan yang baik.
Foto:

Andai kata PSI lolos parlemen, Grace otomatis memenangi kursi DPR dari dapil yang meliputi wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu itu. Namun, kenyataan berkata lain.

Kegagalan PSI untuk kedua kalinya masuk parlemen ini terjadi saat mereka sudah jor-joran kampanye pada Pileg DPR 2024. Bahkan, PSI sudah dipromosikan secara halus oleh Presiden Jokowi pada masa kampanye.

Jika dilihat dari sisi pembiayaan, partai yang mengusung gagasan 'Jokowisme' itu menghabiskan Rp 80.096.534.876 untuk membiayai kampanye. PSI menjadi partai dengan biaya kampanye terbesar ketiga setelah PDIP dan Partai Gerindra. Angka tersebut berdasarkan laporan akhir dana kampanye PSI dan 17 partai politik lain ke KPU RI. 

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep mengaku dirinya sudah menerima kenyataan bahwa partainya tidak lolos parlemen, walau sudah menggelontorkan Rp 80 miliar untuk kampanye. "Ini proses kita, proses kita menjadi jauh lebih dewasa, supaya menjadi lebih baik, santai kok," ujarnya di Kantor DPP PSI, Kamis (21/3/2024).

"Legowo banget saya," kata politikus muda yang punya banyak lini bisnis itu menambahkan.

Karena itu, Kaesang mengindikasikan bahwa partainya tidak akan menggugat hasil Pileg DPR 2024 ke Mahkamah Konstitusi. Menurutnya, menang dan kalah dalam politik adalah hal biasa. "Saya sebagai ketua umum ya nggak masalah, ini namanya politik," tutur anak Presiden Jokowi itu.

Caleg semenjana...

 

 

photo
Lonjakan suara PSI dan Partai Gelora. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement