Ahad 24 Mar 2024 10:14 WIB

Ironi PSI, Habiskan Rp 80 Miliar untuk Kampanye Tapi Gagal Lolos Parlemen

Jokowi disebut tak all out bantu PSI raih suara.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan sejumlah pengurus PSI, diantaranya Ketum Kaesang Pangarep, dan sejumlah kader muda PSI di Braga Permai, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024) malam. Jokowi mengaku sudah lama senang dengan PSI. Mengingat PSI identik dengan partai anak muda. Jokowi menyakini jika PSI nantinya akan memperjuangkan pemerintahan yang baik.
Foto:

Sementara itu, pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, mengatakan, kehadiran Kaesang serta Jokowi tak bisa dipungkiri berhasil mendongkrak suara PSI dari 1,89 persen di Pemilu 2019 menjadi 2,8 persen di Pemilu 2024. Menurut dia, penyebab utama PSI gagal masuk parlemen adalah karena mayoritas caleg yang diusung kurang bertaji.

"Caleg-caleg yang diajukan PSI umumnya berkategori sedang saja dari sisi pendanaan, kepopuleran, maupun dari kemampuan strategi berpolitiknya. Jadi PSI ini terkendala oleh calegnya yang semenjana," kata Efriza kepada Republika.co.id, baru-baru ini.

Efriza berpendapat, Kaesang harus membenahi internal PSI apabila ingin lolos ke Senayan pada 2029. Saat bersamaan, Kaesang juga bisa menambah kekuatan partai dengan cara menempatkan kader-kader terbaik PSI di pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Kemungkinan yang akan dilakukan oleh Kaesang adalah meminta jatah kursi wakil menteri, duta besar, maupun komisaris BUMN untuk kader PSI kepada sang kakak (Gibran) secara tak langsung, atau langsung meminta kepada Prabowo," ujar dosen dosen Ilmu Pemerintahan di Universitas Sutomo, Serang, Banten itu.

photo
Raihan Suara Parpol di Pemilu 2024 - (Infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement